This a story...

This is a story about us... you and me...

Minggu, 12 September 2010

Spring of Your World - Chapter 4

Chapter 4 : Curiousity

Kami kembali ke Acropolis dengan perasaan tak menentu. Tak ada seorang pun yang ingin membahas apa yang telah terjadi di Dead Mine. Semuanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Sedangkan aku masih bertanya-tanya dalam hati.

Dimanakah "dia"? Apakah kristal ungu gelap tadi ada hubungannya dengan pencarian kami? Lalu siapa orang berjubah hitam itu? Hah...kurasa tak ada yang bisa menjawabnya saat ini...

Aerrin yang sejak tadi sibuk dengan bukunya tiba-tiba mengangkat kepalanya dari buku dan berkata, "Kristal ini! Persis seperti yang di Dead Mine tadi!"

Semuanya segera bangun dari pikiran masing-masing dan berkerumun di sekitar Aerrin, ingin melihat apa yang tertulis di bukunya. Di sana tertulis lengkap tentang kristal tersebut, yang ternyata sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. 

Kristal itu ada 8 buah, yang masing-masing memiliki warna yang berbeda. Kristal itu dulu digunakan untuk mengurung raja langit yang berniat menghancurkan bumi, dan kristal-kristal itu kemudian disegel di dalam tubuh bos monster. Kristal itu baru akan muncul kembali jika segel raja langit sudah melemah.

"Orang berjubah hitam tadi membahas soal kebangkitan raja langit. Jadi ini maksudnya...." gumam Aerrin.


"Maksudmu? Kau memahami sesuatu?" tanya Zhaoyun tidak sabar.


"Seperti yang tertulis di buku, kristal itu dulu digunakan untuk mengurung raja langit, jadi kristal tersebut pasti bisa digunakan untuk melepas segel raja langit juga," jelas Aerrin. "Dan orang berjubah hitam tadi pasti ingin melepas segel raja langit." lanjutnya.


"Berarti, kita harus mendapatkan ketujuh kristal yang tersisa sebelum orang berjubah hitam tadi mendapatkannya. Kita juga harus hati-hati agar dia tidak mengambil kristal kita seperti tadi lagi," kataku.


"Baiklah, kita sudah tahu untuk apa kristal itu dan bagaimana cara mendapatkannya. Lalu kita mulai dari bos yang mana?" tanya Annelies sambil menengok kepada Jiro.


"Lebih baik kita mulai dari bos yang mudah saja dulu. Bagaimana dengan daerah utara? Di sana terdapat 3 bos yang tingkat kesulitannya tidak terlalu tinggi," jawab Jiro setelah berpikir sebentar.

"Hmm, ide bagus. Kalau begitu, semuanya bersiap-siap dulu. Kita kumpul di South Guild Merchant Uptown," komando Annelies.


Semuanya lalu berpencar dan mempersiapkan bahan yang mereka perlukan. Aku memasang tali Airshipku dan naik ke atasnya. Aku mengambil Catty Booster Emil, pet berbentuk kucing yang dapat digunakan untuk menambah kecepatan berjalan khusus untuk emil yang ditinggalkan "dia", dan seratus buah Light Summonstone, batu yang memiliki sebagian kekuatan Light Fairy, beserta sebuah Heartful Beans, kacang yang bisa menambah intimacy atau keakraban pet.


Lalu aku pergi ke Item Refiner dan memintanya untuk mengubah Catty Booster Emil tersebut menjadi Catty Booster Titania. Aku memasangnya di punggungku dan segera pergi menuju South Guild Merchant Uptown. Sesampainya di sana, semuanya sudah siap dan menantiku. Saat melihatku datang, semuanya lantas bertanya darimana aku mendapatkan Booster tersebut. Aku menjawab itu adalah peninggalan "dia". Lalu kami segera menaiki Airship Jiro dan berangkat menuju kerajaan utara yang dingin.


Kamis, 09 September 2010

Spring of Your World - Chapter 3

Chapter 3 - The End of First Search

Annelies yang paling dekat dengan posisi Popurin segera mendorongnya. Mereka berdua lalu jatuh ke arah tembok Dead Mine yang dialiri miasma. Annelies segera memutar posisi tubuhnya dan membiarkan dirinya menabrak dinding itu sementara ia melindungi Popurin dalam pelukannya.

Seluruh anggota party tercengang melihat apa yang terjadi, hanya bos yang segera sadar dan menarik perhatian Most Powerful Evil dengan menembaknya secara terus-terusan.

"Apa lagi yang kalian tunggu! Cepat habisi beruang ini!" teriak bos.

Semuanya segera sadar dan membantu mengalahkan Most Powerful Evil, kecuali Connoca yang sedang mengobati punggung Annelies serta racun Popurin, dan Popurin yang menunggui Annelies dengan cemas.

Bos kembali memecahkan sebotol racun, dan membuat Most Powerful Evil sibuk mengibas-ngibaskan tangannya untuk menghilangkan asap beracun yang ditimbulkan. Yukika dan Aerrin menghancurkan batu-batu yang berada di dekat Most Powerful Evil dengan sihir mereka, yang menyebabkan tubuh beruang itu penuh dengan luka goresan. Zhaoyun maju mendekati beruang besar berwarna ungu itu dan menusuknya dengan cepat. Sementara Brensen bersiap-siap berlari dengan kecepatan penuh, lalu melompat tinggi tepat di depan Most Powerful Evil dan membelah beruang itu menjadi dua dengan satu ayunan pedang.

Tubuh Most Powerful Evil yang sudah kehilangan nyawanya itu kemudian menghilang, dan digantikan oleh sebuah kristal bulat berwarna ungu gelap yang memancarkan sinar ungu terang. Tiba-tiba seseorang yang memakai jubah hitam dengan garis kuning di sisinya datang dan mengambil kristal tersebut.

"Terima kasih sudah mengalahkan Most Powerful Evil dan menemukan kristal ini, orang-orang dari masa lalu. Sekarang kristal ini kuambil, untuk membantu rencanaku membangunkan kembali raja langit yang sudah tertidur ribuan tahun," kata orang berjubah itu sambil tertawa lalu menghilang.

"Tunggu!" teriak bos. Tapi terlambat, orang itu sudah menghilang. "Bagaimana ia bisa tahu...kalau kita dari masa lalu?" lanjut bos pelan.

 

Sabtu, 28 Agustus 2010

Spring of Your World - Chapter 2

Chapter 2 : First Search

"Sudah, tidak usah dipikirkan," kata Brensen, Bounty Hunter ber-ras Dominion.

"Benar, lagipula kita belum tahu artinya dengan jelas," lanjut Zhaoyun, Knight Emil yang juga adalah vice-captain kami.

Aku hanya mengangguk pelan, tapi tetap saja, aku masih penasaran dengan hasil ramalan itu. 

Hasil ramalan itu membahas tentang dua hati yang terpisah, apa ia membahas tentang aku dan dia...?

"Hmm, lebih baik sekarang kita mencari petunjuk tentang keberadaannya dulu," kata bos yang langsung disetujui oleh semuanya.

Kami pun segera berpencar dan mulai menanyai satu persatu orang yang ada di Uptown, tapi tak seorangpun yang mengenal maupun melihat dia akhir-akhir ini. Sampai pada satu orang...


"Oh, dia? Kemarin aku melihatnya di Battleship Island, dan dia sedang berjalan ke dalam Dead Mine."


Mendengar itu, kami segera pergi ke Battleship Island menggunakan Airship milik bos dan segera masuk ke dalam Dead Mine.


Kami berjalan semakin dalam, menuju ruang bawah tanah Dead Mine yang dipenuhi dengan asap beracun, sambil sesekali mengalahkan monster-monster yang menghalangi jalan kami.


Setibanya kami di ruang bawah tanah terdalam dari Dead Mine, kami dihadang oleh monster-monster berbentuk beruang berwarna merah, Red Beast, dan beruang berwarna abu-abu, Dark Bear. Bos segera memecahkan botol bernama Poison Bottle yang berisi cairan racun. Botol itu mengeluarkan asap hitam pekat yang dapat meracuni monster-monster itu dan mengalahkannya dalam sekejab.


Kami terus berjalan makin dalam, sampai akhirnya, kami tiba di ujung Dead Mine. Di sana, yang menunggu kami bukan "dia", tapi seekor beruang besar berwarna ungu. Most Powerful Evil. Begitu melihat kami, ia segera meraung dan tiba-tiba muncul 7 ekor beruang hitam, Black Bear.


Lalu tanpa aba-aba, ketujuh Black Bear itu segera menyerang kami, dan diikuti dengan serangan dari Most Powerful Evil. Kami berdelapan reflek berpencar ke segala arah, Most Powerful Evil menyerang Brensen, sedangkan ketujuh Black Bear itu menyerang yang lainnya. 

Popurin dan aku segera merapalkan mantra sihir kami, Lava Lake, yang membentuk lingkaran berisi luapan lava yang sangat panas. Bos segera menggunakan skill menghilang atau Cloaking lalu menyerang Black Bear itu secara tiba-tiba menggunakan skill Surprise Attack. Annelies mengeluarkan cambuknya dan mencambuk Black Bear itu dengan cepat menggunakan skill Whiplash. Zhaoyun segera menarik Black Bear yang menyerangnya dan Connoca, lalu membawanya ke Aerrin. Aerrin merapalkan mantra sihirnya, Luminary Nova, dan ketiga Black Bear itu terbunuh dalam sekejab.


Kami mengatasi ketujuh Black Bear itu tanpa kesulitan yang berarti. Mengetahui hal itu, Brensen menggunakan pedangnya untuk menciptakan angin di sekelilingnya dan mendorong Most Powerful Evil ke tempat Popurin merapalkan Lava Lake-nya. Connoca segera menyembuhkan luka-luka Brensen yang didapatnya dari serangan Most Powerful Evil yang cepat dan beracun. Aerrin membantu Popurin menggunakan sihirnya yang berbentuk pedang bernama Sword Frenzy

Most Powerful Evil itu semakin marah dan mulai menyerang secara membabi-buta. Ia mengibaskan tangannya yang memiliki racun di ujung kukunya, dan kukunya sempat menggores lengan Popurin. Racunnya segera menjalar dengan cepat dan membuat Popurin jatuh. Connoca segera berlari menuju Popurin untuk menyembuhkan racunnya. Tapi Most Powerful Evil sudah siap dengan cakarnya yang diarahkan ke Popurin...

Minggu, 22 Agustus 2010

Spring of Your World - Chapter 1

Chapter 1 : The Journey Begins

Aku dan Connoca segera berlari menuju Airship bos yang diparkir di tangga North Uptown. Kami menaiki Airshipnya melalui tali yang dijulurkan dari atas. Sesampainya di atas, kami segera masuk ke dalam rumah kecil milik bos. Ternyata, yang dipanggil ke sana bukan hanya kami, melainkan juga ada beberapa anggota ring lainnya yang terlibat dalam kejadian hari itu.

"Sudah siap?" tanya JiroIchikou, ketua ring kami, yang biasa kami panggil bos.

"Ya." jawab kami semua bersamaan.

"Sip~ ayo berangkat~" kata JiroIchikou sambil mengaktifkan suatu alat yang ada di pojok ruangan.

Tiba-tiba, kami semua terlempar ke dalam ruangan tanpa ujung dengan latar belakang yang terus berganti, sampai akhirnya latar ruangan itu berhenti bergerak dan kami tiba di suatu tempat yang kami kenal. Uptown.


"Bos, yakin alat itu tidak rusak?" tanya Annelies, salah satu anggota ring kami yang sudah cukup lama bergabung.

"Harusnya tidak kok...." jawab JiroIchikou murung, karena alat yang dibelinya ternyata tidak berguna.


"Tunggu, ini bukan Uptown yang kita kenal. Lihat, biasanya di Uptown tidak ada itu kan?" kata Aerrin, seorang Sage Titania, sambil menunjuk ke tengah-tengah Uptown.

Kami semua segera menengok ke arah yang ditunjuk Aerrin. Di sana, terdapat sebuah menara jam yang berdiri kokoh. Jam tersebut, selain menunjukkan waktu saat ini, juga menunjukkan tanggal hari ini. Dan yang tertulis di sana adalah....26 Maret 3099. Tanggal dan bulan yang sama...dengan tahun yang berbeda...

3099....Tepat 1000 tahun setelah kita bertemu...

Setelah menyadari kalau kami terlempar 1000 tahun kedepan, teman-teman menjadi panik. Terlebih lagi, alat yang dipakai untuk mengantar kami ke masa ini hanya bisa dipakai sekali. Di saat teman-teman sedang panik, aku merasa ada seseorang yang memanggilku. Aku menengok ke kiri dan ke kanan, berusaha mencari arah datangnya suara.

Tidak jauh dari tempat kami berdiri, aku melihat ada seorang peramal yang memakai jubah panjang sampai menutupi bagian atas wajahnya memanggilku. Lantas saja aku menghampirinya.

"Kamu sedang mencari seseorang yang berharga untukmu kan?" tanya peramal itu kepadaku.

"Bagaimana kamu bisa tahu?" balasku heran.

Ia tersenyum kecil dan menjawab,"Aku tahu semua yang terjadi pada kalian, apa yang membuat kalian datang ke sini, juga apa yang akan terjadi pada kalian."

"Memangnya apa yang akan terjadi dengan kami?" tanyaku polos.

"Tidak semudah itu kuberitahu, karena takdir akan berubah jika kuberitahu. Bukankah akan lebih mengasyikkan kalau kalian mengubah takdir dengan kekuatan kalian sendiri?" jawabnya sambil tersenyum misterius. "Bagaimana kalau aku meramalmu saja?"

Setelah berpikir sebentar, aku menjawab,"Hmm...boleh."

"Ulurkan tanganmu dan kosongkan pikiranmu.."

Aku mengulurkan tanganku dan mengosongkan pikiranku. Saat ia meramalku, aku merasa ada sesuatu yang sedang berusaha masuk ke dalam diriku. Entah apa itu.

"Baik, selesai. Ini hasil ramalanmu." kata peramal itu sambil menyerahkan sebuah amplop. "Di dalam amplop ini, ada selembar kertas yang berisi hasil ramalanmu."

"Kenapa tidak langsung kamu katakan saja padaku hasil ramalannya?" tanyaku sambil mengernyitkan dahi.

"Inilah caraku meramal."jawabnya tenang.

Ah...senyum misterius itu lagi...
  
Setelah menerima surat itu dan mengucapkan terima kasih, aku segera kembali ke tempat teman-temanku. Mereka menanyakan amplop di tanganku, dan aku membuka serta membaca isinya di depan mereka.

Isi suratnya sebagai berikut: 
Dua hati yang terpisah saling tarik-menarik  
Hati yang satu pergi mencari yang lain
Di saat yang ditentukan mereka akan bertemu
Di ruang hampa tak berujung
Tapi hati yang satu telah pergi
Jauh meninggalkan yang lain
Akankah mereka bersatu kembali?
Hanya takdirlah yang bisa menjawabnya 
"Ramalan macam apa ini?" protes Popurin, seorang Elementalist Titania yang memakai baju yang sama denganku. Sekilas kami terlihat mirip, tetapi warna rambut dan warna mata kami berbeda. Rambutnya berwarna biru terang sementara rambutku berwarna pink terang. Matanya sebelah biru dan sebelah hijau, sementara kedua mataku berwarna hijau emerald.

"Entahlah... Coba kutanyakan pada peramal tadi..." jawabku sambil berbalik menuju ke tempat peramal tadi diikuti teman-temanku. Tetapi, peramal itu tidak ada. Seolah-olah, ia berada di sana hanya untuk meramalku.

Apa sebenarnya maksud ramalan ini... 






Jumat, 20 Agustus 2010

Spring of Your World - Prologue

hoee....ini fanfic tentang game online...namanya Emil Chronicle Online myan! Bagi yang bingung kenapa prologuenya rada ga nyambung dengan ECO....itu karena....ada deh! XD 
Well....enjoy~~

Prologue : Flashback of The Girl

Aku bertemu dengannya di musim semi tahun 2099. Dan saat ini, musim semi tahun 2102, aku masih belum bisa melupakannya. Semua hal yang telah terjadi selama 3 tahun belakangan ini telah mengubah hidupku. Sekarang ia telah pergi, menghilang dari hidupku. Di sudut hatiku, aku berharap semuanya akan kembali, termasuk dirinya. Aku berharap bisa melihat senyuman itu sekali lagi, senyuman yang membuat hari-hariku berwarna.

Sering aku bertanya-tanya, bagaimana dengan dirinya setelah itu? Di dunia yang jauh di sana...apakah dia juga merindukanku? Sama seperti aku merindukannya? Apa yang sedang ia lakukan sekarang? Bersama siapa? Dimana?

Kepalaku penuh dengan pertanyaan-pertanyaan semacam itu. Aku benar-benar ingin bertemu sekarang...Cepatlah...jemput aku...aku sudah sangat kesepian di sini...

Tiba-tiba, suara ketukan di pintu kamarku membuyarkan lamunanku tentang dirinya. Aku berdiri dengan malas dari sofa coklatku dan membuka pintu. Ternyata yang mengetuk pintuku tadi adalah temanku, seorang Druid Titania* bernama Connoca Connoe, yang biasa kupanggil Caco, gabungan dari Conno"ca" "Co"nnoe.

"Ada apa, Caco-chan?" tanyaku malas.

"Bos berhasil menemukannya! Cara untuk ke sana!" katanya terburu-buru.

"Sungguh!? Tunggu aku sebentar, aku segera kembali!" kataku sambil masuk kembali ke dalam kamarku dan mengambil peralatan yang kubutuhkan. 

Aku mengambil baju kebanggaan Elementalist-ku, dan membawa Book of The End, buku yang berguna untuk membantuku memfokuskan kekuatan sihirku. Tak lupa juga aku memasang Talisman merah kesayanganku di tangan kiri, dan memakai jepit rambut bercorak kerang. Setelah itu, aku segera keluar dan menghampiri Connoca.

"Huh!! Lama sekali sih! Bos pasti sudah menunggu kita!" katanya kesal.

"Maaf...maaf...Hehe, ayo kita pergi sekarang. Dimana bos?" tanyaku sambil menyusul Connoca yang sudah turun dari Airshipku menuju Uptown.

"Di Airshipnya yang ia parkir dekat tangga utara Uptown." jawab Connoca sambil berlari-lari menuju tempat Airship orang yang kami panggil bos itu.

Akhirnya! Aku bisa bertemu lagi denganmu!